
Penyakit Campak: Bahaya dan Pentingnya Vaksinasi
Campak adalah penyakit yang sangat menular dan sering dianggap remeh oleh banyak orang. Namun, sebenarnya penyakit ini bisa berisiko tinggi bagi siapa saja, terutama anak-anak. Di Indonesia, vaksinasi campak menjadi salah satu program kesehatan wajib untuk balita. Vaksinasi biasanya dilakukan di posyandu, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Campak disebabkan oleh virus dari genus Morbillivirus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam di kulit tanpa rasa gatal. Meski tampak tidak berbahaya, campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, pembengkakan otak, dan diare parah. Jika tidak segera ditangani, campak bisa mengancam nyawa penderitanya.
Penularan yang Sangat Cepat
Campak merupakan penyakit yang paling menular di dunia. Virus ini bisa menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Bahkan, jika seseorang terkena campak, kemungkinan besar 9-10 anggota keluarga di sekitarnya juga akan tertular. Seorang penderita campak bahkan bisa menularkan virus ke 18 orang lainnya. Virus ini juga bisa bertahan selama 2 jam di permukaan benda.
Gejala yang Mirip Flu
Gejala awal campak mirip dengan flu, seperti demam tinggi, batuk, hidung berair, dan mata merah. Setelah 2-3 hari, bintik-bintik putih kecil muncul di dalam mulut, diikuti dengan ruam dan benjolan kecil di wajah dan leher. Demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius. Karena gejalanya yang mirip dengan flu, banyak orang mengabaikan kondisi ini hingga komplikasi muncul.
Kelompok Rentan Terserang Campak
Anak-anak di bawah 5 tahun adalah kelompok yang paling rentan terserang campak. Selain itu, orang dewasa di atas 20 tahun, perempuan hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga memiliki risiko tinggi. Bayi di bawah 1 tahun belum bisa menerima vaksin campak karena usianya masih terlalu muda. Orang dewasa yang belum divaksinasi juga rentan terkena campak dan lebih berisiko mengalami komplikasi jika tidak segera mendapatkan penanganan medis.
Vaksinasi sebagai Solusi Utama
Vaksin MMR (measles, mumps, rubella) adalah satu-satunya cara efektif untuk mencegah campak. Dua dosis vaksin ini dapat menurunkan risiko tertular hingga 97 persen. Vaksin pertama diberikan saat anak berusia 12-15 bulan, dan vaksin kedua pada usia 4-6 tahun. Setelah divaksin, anak biasanya mengalami efek samping ringan seperti demam dan ruam, yang biasanya hilang dalam beberapa hari.
Namun, vaksin MMR tidak cocok untuk semua orang. Ibu hamil, bayi di bawah 1 tahun, orang dengan alergi tertentu, masalah imunitas, penderita TBC, orang yang sedang sakit, atau baru saja menerima vaksin lain dilarang untuk menerima vaksin MMR. Oleh karena itu, sebelum melakukan vaksinasi, penting untuk berkonsultasi dengan petugas kesehatan atau dokter.
Peran Vaksinasi dalam Pencegahan
Sebelum vaksin ditemukan, campak membunuh jutaan orang setiap tahun. Meskipun jumlah kasus telah berkurang, campak masih menjadi ancaman di banyak negara, termasuk Indonesia. Jika Anda memiliki anak yang belum divaksinasi, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan dan lakukan vaksinasi. Tindakan ini tidak hanya melindungi anak Anda, tetapi juga orang-orang di sekitar mereka dari risiko tertular campak di masa depan.
Komentar
Posting Komentar