Jawaban Menurut Anda, Gambaran Penerapan Casel Dalam Pembelajaran Sosial Emosional di Kelas Seperti Apa?

Daftar Isi

BERITA DIY - Pembelajaran sosial-emosional (SEL) berbasis pendekatan CASEL atau Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning bukan hanya pelengkap dalam dunia pendidikan.

Ia merupakan kerangka strategis yang menyentuh inti perkembangan siswa secara utuh—baik secara kognitif, emosional, maupun sosial.

Pendekatan ini mengajarkan bahwa anak tidak hanya perlu pintar, tetapi juga harus mampu mengenali emosi, berempati, dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Lalu seperti apa penerapannya secara konkret dalam kegiatan pembelajaran di kelas?

1. Kesadaran Diri dan Pengelolaan Emosi: Memulai Hari dengan Refleksi

Penerapan CASEL dapat dimulai dari kegiatan sederhana seperti check-in emosional di awal pelajaran.

Guru dapat meminta siswa menuliskan perasaannya atau menunjukkan ekspresi emosi melalui skala warna atau simbol.

Praktik ini mengembangkan self-awareness atau kesadaran diri siswa terhadap emosi yang sedang mereka rasakan.

Di sisi lain, ruang refleksi seperti peace corner di dalam kelas memberikan tempat khusus bagi siswa untuk menenangkan diri ketika merasa stres atau marah.

Di ruang ini, mereka belajar cara meregulasi emosi (self-management) tanpa harus menekan atau melarikan diri dari masalah.

Sumber: CASEL.org, NYSED.gov, Quipper.com

2. Kesadaran Sosial dan Keterampilan Relasi: Belajar Empati Lewat Interaksi

Melatih social awareness dan relationship skills dapat dilakukan melalui diskusi kelompok kecil. Misalnya, siswa diajak membahas kasus sosial sederhana, perbedaan sudut pandang, atau memecahkan konflik simulasi.

Tujuannya adalah mengembangkan empati, kemampuan mendengar aktif, dan keterampilan membangun relasi sehat.

Permainan kolaboratif seperti proyek kelompok atau problem-solving games membantu siswa memahami pentingnya komunikasi efektif, gotong royong, dan penghargaan terhadap perbedaan.

3. Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab: Refleksi dan Simulasi Etika

Salah satu cara melatih pengambilan keputusan yang bijak ( responsible decision-making ) adalah melalui studi kasus. Siswa bisa diajak menganalisis situasi—misalnya konflik antarteman—dan menimbang berbagai solusi berdasarkan nilai-nilai kejujuran, empati, dan tanggung jawab.

Beberapa guru bahkan memanfaatkan video pendek di awal pelajaran untuk memicu diskusi kritis. Di akhir pelajaran, siswa diminta merefleksikan sikap atau keputusan yang mereka ambil. Ini mengajarkan mereka tidak hanya apa yang harus dilakukan, tetapi mengapa mereka melakukannya.

4. Integrasi dalam Kurikulum Harian: SEL Bukan Hanya Tambahan

CASEL menekankan bahwa SEL bukan kegiatan terpisah. Justru, ia perlu diintegrasikan ke dalam seluruh mata pelajaran. Dalam pelajaran matematika, misalnya, guru bisa menekankan pentingnya self-talk positif ketika siswa menghadapi soal yang sulit. Atau dalam pelajaran Bahasa, siswa dilatih mengungkapkan perasaan lewat narasi atau puisi.

Elemen seperti lembar refleksi harian, poster emosi, hingga momen “bernafas sejenak” saat pelajaran berlangsung juga menciptakan suasana belajar yang lebih tenang dan mendukung.

5. Lingkungan Sekolah yang Mendukung: Semua Pihak Terlibat

Agar SEL berhasil, pendekatan ini tidak cukup dilakukan oleh guru saja. Sekolah harus membentuk budaya yang emosional-positif dan kolaboratif. Ini mencakup keterlibatan orang tua, kepala sekolah, staf pendukung, bahkan komunitas lokal.

Lingkungan sekolah yang sehat secara emosional membuat siswa merasa aman untuk mengekspresikan diri, menerima umpan balik, serta belajar dari kesalahan. Hal ini turut menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis serta pencapaian akademik.

Sumber: CASEL.org

Ringkasan Praktik CASEL di Kelas

Kompetensi CASEL Praktik Nyata di Kelas
Kesadaran Diri Check-in harian, jurnal emosi
Manajemen Diri Peace corner, latihan relaksasi
Kesadaran Sosial Diskusi perspektif, simulasi sosial
Keterampilan Relasi Proyek kolaboratif, permainan peran
Pengambilan Keputusan Studi kasus, refleksi etis atas pilihan

Mengapa Penerapan CASEL Penting di Era Sekarang?

Dengan tekanan akademik dan tantangan sosial yang terus meningkat, anak-anak perlu lebih dari sekadar kemampuan kognitif. Mereka perlu dibekali kemampuan untuk mengatur emosi, menjalin relasi yang sehat, serta mengambil keputusan secara etis dan bijaksana.

Penerapan CASEL membantu menciptakan generasi yang berkarakter kuat, adaptif terhadap perubahan, dan siap menghadapi dunia nyata dengan integritas dan empati.

Dikutip dari: CASEL.org

Jika pendidikan hanya fokus pada angka dan nilai, maka ia hanya menyentuh permukaan. Tetapi dengan mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional berbasis CASEL, guru dan sekolah menyentuh sesuatu yang lebih dalam: hati dan karakter murid.***

Posting Komentar